PENGERTIAN, PERANAN, TUGAS DAN TUJUAN
MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH
Di susun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen Pemasaran
Dosen pembimbing : Ariful Husni SE.MM
Di susun oleh :
1. Ratna Ariani
(212176)
2. Vita Aristianingrum (212178)
3. Putri Rahayu Ningsih (212179)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
SYARI’AH / EKONOMI ISLAM
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesuksesan finansial sering tergantung pada
kemampuan pemasaran. Bagian keuangan, operasi, akuntansi, dan lainnya tidak
akan berarti jika tidak ada permintaan yang cukup terhadap produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Tapi, membuat keputusan pemasaran tidaklah mudah. Manajer pemasaran
harus membuat keputusan seperti: fitur apa yang terdapat pada produk baru,
berapa harga yang bisa ditawarkan ke konsumen, di mana harus menjual produk,
dan berapa banyak biaya iklan. Perusahaan mempunyai resiko yang tinggi jika
tidak memonitor konsumen dan pesaing mereka, dan jika tidak meningkatkan nilai
/ kualitas tawaran mereka.
Pemasaran lebih dari sekedar kemampuan
organisasi untuk berproduksi barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan, karena
organisasi harus mengetahui bagaimana menyajikan tawaran yang lebih baik di
pasar sasaran daripada para pesaing. Dan disini dibutuhkan manajemen pemasaran
atau marketing. Sehingga konsumen dapat membeli dari berbagai sumber dengan
berbagai kebutuhan, pilihan dan keinginan yang selalu berubah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pemasaran itu?
2. Apa peranan manajemen pemasaran itu?
3. Apa tugas manajemen pemasaran itu?
4. Apa tujuan manajemen pemasaran itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dari sejumlah definisi pemasaran yang
ditawarkan, kita dapat membedakan antara definisi sosial dan definisi
manajerial.
-
Definisi sosial : menunjukkan peran yang
dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran
pemasaran adalah “menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi”. Berikut ini
ada sebuah definisi sosial yang sesuai dengan tujuan kita:
§
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu – individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
-
Definisi manajerial : definisi pemasaran
disini lebih digambarkan pada seni menjual produk. Akan tetapi, orang heran
ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran adalah
bukan penjualan. Karena penjualan itu hanya merupakan bagian kecil dari pemasaran.[1]
Dalam buku Phillip Kotler menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan pemasaran adalah proses sosial dan mananjerial dimana
individu – individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui kreatifitas, pertukaran produk dan nilai dengan orang lain.[2]
Sedangkan manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran – sasaran individu dan organisasi. Penanganan proses pertukaran supaya
berhasil menuntut sejumlah besar kerja dan keterampilan. Manajemen pemasaran
terjadi bila sekurang – kurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial
berpikir tentang sarana – sarana untuk melaksanakan tanggapan yang diinginkan
oleh pihak pertama itu dari pihak lain. Kita melihat manajemen pemasaran
sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, menjaga,
dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyerahan, dan
pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.[3]
B.
Peranan Manajemen Pemasaran
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya
menyampaikan produk atau jasa sampai ke tangan konsumen, tetapi juga bagaimana
produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah
-
Menarik pelanggan dengan menjanjikan nilai
superior.
-
Menetapkan harga menarik.
-
Mendistribusikan produk dengan mudah.
-
Mempromosikan secara efektif.
-
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan
tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Berubahnya Praktik pemasaran dengan Internet
yaitu:
§
Internet Marketing
Munculnya Internet telah sangat meningkatkan kemampuan
perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup
kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan
dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat
tawaran menjadi lebih pribadi. Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan
situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada
situs web konsumen. Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk
online, dengan 80% mencari informasi, 73% mencari produk atau jasa sebelum
membelinya, 68% mencari informasi perjalanan, dan 65% mencari informasi tentang
film, buku, dan kegiatan waktu luang.
Dari data tersebut, terlihat bahwa Internet memang tempat
menjadi pemasaran produk dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena
jangkauan yang luas ke seluruh dunia. Selain itu, juga karena pasarnya yang
tertarget dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan
efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi
kelebihan – kelebihan dalam memasarkan suatu bisnis melalui internet.[4]
C. Tugas Manajemen Pemasaran
Tugas manajemen pemasaran dalam berbagai
situasi pemasaran dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Permintaan Negatif (Negative Demand): Bila sebagian besar pasar tidak
menyukai atau bahkan menghindari suatu produk tertentu. Tugas pemasar yaitu
mengansalisisa mengapa pasar tidak menyukai produk dan apakah suatu program
pemasaran dapat mengubah sikap tersebut. Melalui perancangan kembali produk,
harga yang lebih murah dan promosi yang lebih positif.
2. Tidak Ada Permintaan (No Demand): Konsumen tidak tertarik terhadap suatu produk yang
ditawarkan. Tugas pemasar ialah create demand, yaitu menemukan cara untuk
menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan Terpendam (Latent Demand): Permintaan ini timbul karena banyak konsumen mempunyai
hasrat yang kuat akan sesuatu yang tidak terpuaskan oleh produk yang ada. Tugas
pemasar adalah develop demand yaitu dengan cara mengukur potensi pasar dan
mengembangkan barang dan jasa yang efektif yang akan memenuhi permintaan yang
terpendam tersebut.
4. Permintaan yang Menurun (Faltering demand): Sesuai dengan siklus hidup
(produk life cycle), permintaan akan suatu produk menurun. Penurunan itu
mungkin karena pasar yang telah jenuh atau pesaing mulai mengambil alih pangsa
pasar. Tugas pemasar ialah revitalize demand yaitu dengan cara mengembalikan permintaan
menurun dengan pemasaran ulang produk dengan cara diantaranya yaitu perubahan
mutu, kemasan, merek, harga atau hal-hal kreatif lainnya yang menujukkan
perbedaan yang lebih berarti dengan produk pesaing.
5. Permintaan Tidak Teratur (Full Demand): Permintaan kadang-kadang terjadi berfuktuasi sehingga
menyebabkan organisasi kelebihan dan kekurangan kapasitas. Tugas pemasar adalah
synchronize demand yaitu mengubah pola permintaan melalui cara penentuan harga
yang fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.
6. Permintaan Penuh (Full Demand): Organisasi menghadapi permintaan yang penuh sesuai
dengan harapan dan kapasitas produksi yang dimilikinya. Tugas pemasar adalah
maintain demand yaitu menjaga atau memelihara tingkat permintaan yang ada
sekarang dalam menghadapi berubahnya preferensi konsumen dan ketatnya
persaingan. Organisasi harus senantiasa menjaga mutu dan selalu mengukur
tingkat kepuasan konsumen.
7. Permintaan Berlebih (Overfull Demand): Jumlah permintaan dari konsumen
melebihi kapasitas produksi. Tugas pemasaran adalah reduce demand, yaitu
mengurangi permintaan sampai jumlah tertentu yang diinginkan.
8. Permintaan Produk yang Tidak Bermanfat (Unwholesome Demand): Produk-produk
yang tidak bermanfaat akan menimbulkan upaya untuk mengurangi
penggunaannya. Tugas pemasar ialah destory demand, yaitu berusaha agar konsumen
yang suka produk tersebut tidak lagi menggunakannya.[5]
D. TUJUAN MANAJEMAN PEMASARAN
Suatu sistem pemasaran terdiri dari berbagai sub sistem pemasaran yang saling
terkait dan berhubungan satu sama lainnya secara terorganisir untuk mencapai
tyujuan tertentu.
Sistem pemasaran melihatkan berbagai sub sistem baik internal maupun
eksternal terkait seperti penjual,
pembeli, barang/jasa, pemasok, publik, pemerintah, sistem perekonomian,
politik,budaya, dan faktir lain – lain yang saling terkait dan memberikan
pengaruh terhadap hubungan organisasi dengan pasarnya.
Kegiatan-kegiatan pemasaran menimbulkan berbagai pengaruh terhadap
masyarakat, oleh karenanya tujuan sistem pemasaran yang dikemukakan Juga
cenderung berbeda-beda seperti diuraikan berikut ini:
1. Memaksimumkan Konsumsi
Anggapan dasar dan tujuan memaksimumkan konsumsi mi adalah bahwa semakin
banyak konsumen membeli dan memakai suatu produk akan lebih baik karena
konsumsi yang maksimum pada akhirnya akan menciptakan produksi, kesempatan
kerja, dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
2. Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
Kepuasan adalah
tingkat proses seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan
dengan harapannya. Pada umumnya kalau kinerja/ hasil dibawah harapan konsumen
akan kecewa atau merasa tidak puas. Kalau kinerja/hasil sama dengan apa yang
diharapkannya konsumen puas, dan kalau di atas harapannya maka konsumen akan
merasa sangat puas. Ada beberapa cara mengukur dan mengamati tingkat kepuasan
konsumen/pelanggan yaitu :
a.
Sistem Keluhan dan Saran
Misalnya dengan
cara menyediakan formulir dan kotak saran di tempat-tempat tertentu yang mudah
dilihat oleh konsumen. Diharapkan saran dan kritik dan konsumen tersebut dapat
mengevaluasi memperbaiki kinerja organisasi di masa mendatang. Kelebihan
sistem ini
adalah murah dan mudah untuk diterapkan. Kekurangannya adalah kurang
menggambarkan secara rinci dan lengkap.
b.
Survei Kepuasan Konsumen
Sistem keluhan
dan saran kadang-kadang dirasakan tidak memadai, karena tidak menggambarkan
secara engkap kepuasan dan kekecewaan konsumen. Berdasarkan penelitian ternyata
banyak konsumen yang merasa kecewa atau tidak puas terhadap suatu produk atau
pelayanan tidak menyampaikannya melalui kotak saran yang telah disediakan.
Beberapa konsumen mungkin merasa bahwa keluhannya tidak akan berlanjut atau
banyak yang tidak ditanggapi. Kelebihan sistem ini adalah menggambarkan keluhan
dan kepuasan konsumen secara lengkap karena beberapa buah pertanyaan telah
direncanakän dan dipersiapkan secara matang, misalnya dalam bentuk wawancara
atau kuesioner.
3. Memaksimumkan Pilihan
Sistem
pemasaran juga dipercaya akan menyebabkan timbulnya beranekaragam produk, baik
itu produk dan satu produsen, maupun produk dan para pesaing. Dengan adanya
beraneka ragam produk maka konsumen atau pembeli memiliki kekuatan adu tawar
(bargaining power) yang lebih tinggi. Konsumen berhak memilih produk mana yang
ia sukai sesuai dengan keinginan dan daya beli masing-masing.
4. Memaksimumkan Kualitas Hidup
Tujuan
pemasaran yang meningkatkan kualitas hidup merupakan tujuan yang bernilai bagi
sistem pemasaran. Dengan adanya sistem pemasaran, kualitas, persediaan, dan
harga barang akan lebih berkembang yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan atau kualitas hidup masyarakat.[6]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran
individu dan organisasi.
Peranan dari pemasaran adalah :
-
Menarik pelanggan dengan menjanjikan nilai
superior.
-
Menetapkan harga menarik.
-
Mendistribusikan produk dengan mudah.
-
Mempromosikan secara efektif.
-
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan
tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Tugas pemasaran adalah para pemasar diberi
keterampilan untuk merangsang permintaan akan produk – produk dan sebuah
perusahaan. Akan tetapi, hal itu hanya merupakan pandangan yang terlalu sempit
terhadap tugas – tugas yang dijalankan
oleh para pemasar.
Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan
pelanggan dan selanjutya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya
menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran edisi
milenium. Jakarta : PT Intan Sejati Klaten.
Rahayu, Ekawati. 2008. Manajemen Pemasaran, Kudus: STAIN
Kudus.