Blogger Widgets

Kamis, 12 Maret 2015

makalah pengertian dan fungsi filsafat ilmu



MAKALAH
PENGERTIAN , POSISI , DAN FUNGSI FILSAFAT ILMU

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Sejarah Perkembangan filsafat sudah dimulai sejak zaman yunani kuno dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Aristoteles, Plato, Thales dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan pada zaman abad pertengahan yang dibawa  oleh para pemuka agama dengan terpengaruh pada pemikiran tokoh yunani kuno. Perkembangan filsafat selanjutnya adalah Zaman Renaissance atau kebangkitan kembali yang berpendapat pada kebebasan manusia dan tidak didasarkan pada campur tangan Tuhan. Perkembangan terakhir yaitu pada zaman modern yang ditandai dengan adanya  penemuan-penemuan ilmiah dan mutakhir yang dirintis pada zaman renaissance.
Filsafat yang semula bertalian dengan soal – soal praktis dalam kehidupan menjadi pemahaman intelektual di tangan Plato, sahabat sekaligus murid Socrates. Menurutnya, filsafat adalah pencarian spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian filsafat ilmu?
2.      Dimana posisi filsafat ilmu itu?
3.      Apa fungsi filsafat ilmu itu?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Filsafat Ilmu
The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan – persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. [1]
Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of science (teori ilmu), metascience (adi – ilmu), science of science ( ilmu tentang ilmu).
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua , yaitu sebagai berikut:
a.       Filsafat ilmu dalam arti luas , yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmiah, seperti
-          Implikasi ontologik – metafisik dari citra dunia yang bersifat ilmiah.
-          Tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu.
-          Konsekuensi pragmatik – etik penyelenggara ilmu. Dll
b.      Filsafat dalam arti sempit , yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu menyangkut sifat pengetahuan ilmiah , dan cara – cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah. (Beerling, 1988)
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapat dirangkum sebagai berikut:
1.      Filsafat ilmu adalah suatu makna kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang – lambang yang digunakan, dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk membahas studi – studi bidang etika dan estetika , studi kesejarahan, dll.
2.      Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar – dasar konsep, sangka wacana , dan postulat mengenai ilmu serta upaya untuk membuka tabir dasar – dasar ke-empirisan, kerasionalan , dan kepragmatisan. Aspek filsafat ini erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan epistemologis. Jadi , peran filsafat ilmu disini adalah berganda. Pada satu sisi, filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti kuantitas , kualitas, waktu, ruang, hukum. Pada sisi lain filsafat ilmu mencakup studi mengenai keyakinan tertentu, seperti keyakinan mengenai dunia fana’, keyakinan mengenai keserupaan di dalam alam semesta, dan keyakinan mengenai kenalaran proses islami.
3.      Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. (Hartono Kasmadi, dkk.,1990, halm.17-18). [2]
B.     Posisi Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu yaitu cabang filsafat yang khusus membahas tentang seputar ilmu. Sebagai cabang filsafat, filsafat ilmu sudah lama dikembangkan di dunia Barat, yakni kira -  kira pada abad ke-18. Tempat / kedudukan filsafat ilmu pada filsafat dalam sistematika filsafat yaitu sebagai berikut:
Filsafat
Ada
Nilai
Pengetahuan
1.      Ontologi
2.      Metafisika
1.      Etika
2.      Estetika
3.      Epistemologi
1.      Logika
2.      Metodologi

Penjelasan dari skema diatas bahwa filsafat diklasifikasikan menurut bahasanya menjadi 3 (tiga) yaitu:
1.      Wilayah ada yang terdiri dari ontologi dan metafisika.
-          Ontologi adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang hal yang ada pada umumnya.
-          Metafisika adalah cabang filsafat yang mengkaji yang ada.
2.      Wilayah nilai yang terdiri atas
-          Etika adalah filsafat yang merefleksikan nilai – nilai moral.
-          Estetika adalah filsafat yang merefleksikan niali – nilai keindahan.
-          Epistemologi adalah filsafat yang di dalamnya berkaitan dengan bagaimana mendapatkan ilmu.
3.      Wilayah pengetahuan yang terdiri atas:
-          Logika adalah filsafat yang membahas tentang prinsip – prinsip berpikir logis.
-          Metodologi adalah filsafat yang membahas tentang metode – metode yang digunakan dalam dunia ilmiah.
Selanjutnya filsafat ilmu sebagaimana telah dijelaskan di atas akan sangat dimungkinkan melahirkan filsafat ilmu khusus seperti filsafat hukum, filsafat matematika, dll. Filsafat ilmu khusus ini membicarakan problem hakikat, metode pencapaian atau metode pemerolehan, tujuan dll.
Kemunculan filsafat ilmu khusus ini disebabkan semakin pentingnya filsafat dalam rangka untuk mengembangkan dan menjawab permasalahan – permasalahan yang tak bisa dipecahkan oleh ilmu yang bersangkutan. [3]
C.     Fungsi Filsafat Ilmu
Tugas pokok studi ilmu pengetahuan adalah mengembangkan ilmu. Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofik untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing – masing, agar dapat menampilkan teori substantif. Selanjutnya secara teknis diharapkan dengan dibentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing – masing. [4]

Menurut Agraha Suhandi (1989), fungsi filsafat ilmu yaitu sebagai berikut:
a.       Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
b.      Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri.
c.       Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.[5]


 
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode – metodenya, konsep dan anggapan , serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang – cabang pengetahuan intelektual.
Tempat kedudukan filsafat ilmu ditentukan oleh dua lapangan penyelidikan filsafat ilmu, yaitu:
1.      Sifat pengetahuan ilmiah. Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat dengan epistemologi yang mempunyai fungsi menyelidiki syarat pengetahuan manusia dan bentuk pengetahuan manusia.
2.      Menyangkut cara – cara mengusahakan dan mencapai pengetahuan ilmiah. Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat dengan logika dan metodologi. Ini berarti cara – cara mengusahakan dan memperoleh pengetahuan ilmiah berkaitan erat dengan susunan logis dan metodologis serta tata urutan berbagai langkah dan unsur yang terdapat dalam kegiatan ilmiah pada umumnya.
Tugas pokok studi ilmu pengetahuan adalah mengembangkan ilmu. Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofik untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing – masing, agar dapat menampilkan teori substantif. Selanjutnya secara teknis diharapkan dengan dibentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing – masing





DAFTAR PUSTAKA

Ulya. 2009. Filsafat Ilmu pengetahuan.Kudus.STAIN KUDUS.
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Muhadjir,  Noeng. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta. RAKESARASIN.










































[1] Ulya M.ag, Filsafat Ilmu Pengetahuan, cetakan pertama, STAIN KUDUS, halm 6
[2]Drs.  Surajiyo, Ilmu filsafat suatu pengantar, Jakarta, PT Bumi Aksara, halm 64-65.
[3] Ulya M.ag, Filsafat Ilmu Pengetahuan, cetakan pertama, STAIN KUDUS, halm 7-8
[4] Prof.Dr.H. Noeng Muhadjir, Filsafat ilmu, edisi II, Yogyakarta,RAKESARASIN, halm2-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar