MAKALAH
PENGERTIAN , POSISI , DAN FUNGSI FILSAFAT ILMU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah Perkembangan filsafat sudah dimulai sejak zaman yunani kuno dengan
tokoh-tokoh terkenal seperti Aristoteles, Plato, Thales dan sebagainya. Kemudian
dilanjutkan pada zaman abad pertengahan yang dibawa oleh para pemuka agama dengan terpengaruh pada
pemikiran tokoh yunani kuno. Perkembangan filsafat selanjutnya adalah Zaman Renaissance
atau kebangkitan kembali yang berpendapat pada kebebasan manusia dan tidak
didasarkan pada campur tangan Tuhan. Perkembangan terakhir yaitu pada zaman
modern yang ditandai dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah dan mutakhir yang dirintis
pada zaman renaissance.
Filsafat yang semula bertalian dengan soal – soal praktis dalam kehidupan
menjadi pemahaman intelektual di tangan Plato, sahabat sekaligus murid
Socrates. Menurutnya, filsafat adalah pencarian spekulatif atau perekaan terhadap
pandangan tentang seluruh kebenaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian filsafat ilmu?
2. Dimana posisi filsafat ilmu itu?
3. Apa fungsi filsafat ilmu itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Ilmu
The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap
pemikiran reflektif terhadap persoalan – persoalan mengenai segala hal yang
menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan
manusia. [1]
Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of
science (teori ilmu), metascience (adi – ilmu), science of
science ( ilmu tentang ilmu).
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua , yaitu sebagai
berikut:
a. Filsafat ilmu dalam arti luas , yaitu menampung permasalahan yang
menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmiah, seperti
-
Implikasi ontologik – metafisik dari citra
dunia yang bersifat ilmiah.
-
Tata susila yang menjadi pegangan
penyelenggara ilmu.
-
Konsekuensi pragmatik – etik penyelenggara
ilmu. Dll
b. Filsafat dalam arti sempit , yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan
dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu menyangkut sifat
pengetahuan ilmiah , dan cara – cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan
ilmiah. (Beerling, 1988)
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian
filsafat ilmu dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Filsafat ilmu adalah suatu makna kritis terhadap metode yang digunakan oleh
ilmu tertentu, terhadap lambang – lambang yang digunakan, dan terhadap struktur
penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini dapat
diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk membahas
studi – studi bidang etika dan estetika , studi kesejarahan, dll.
2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar – dasar
konsep, sangka wacana , dan postulat mengenai ilmu serta upaya untuk membuka
tabir dasar – dasar ke-empirisan, kerasionalan , dan kepragmatisan. Aspek
filsafat ini erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan epistemologis.
Jadi , peran filsafat ilmu disini adalah berganda. Pada satu sisi, filsafat
ilmu mencakup analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti kuantitas ,
kualitas, waktu, ruang, hukum. Pada sisi lain filsafat ilmu mencakup studi
mengenai keyakinan tertentu, seperti keyakinan mengenai dunia fana’, keyakinan
mengenai keserupaan di dalam alam semesta, dan keyakinan mengenai kenalaran
proses islami.
3. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu
tertentu. (Hartono Kasmadi, dkk.,1990, halm.17-18). [2]
B. Posisi Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu yaitu cabang filsafat yang khusus membahas
tentang seputar ilmu. Sebagai cabang filsafat, filsafat ilmu sudah lama
dikembangkan di dunia Barat, yakni kira -
kira pada abad ke-18. Tempat / kedudukan filsafat ilmu pada filsafat
dalam sistematika filsafat yaitu sebagai berikut:
Filsafat
Ada
|
Nilai
|
Pengetahuan
|
1. Ontologi
2. Metafisika
|
1. Etika
2. Estetika
3. Epistemologi
|
1. Logika
2. Metodologi
|
Penjelasan dari skema diatas bahwa filsafat
diklasifikasikan menurut bahasanya menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Wilayah ada yang terdiri dari ontologi dan metafisika.
-
Ontologi adalah cabang filsafat yang mengkaji
tentang hal yang ada pada umumnya.
-
Metafisika adalah cabang filsafat yang
mengkaji yang ada.
2. Wilayah nilai yang terdiri atas
-
Etika adalah filsafat yang merefleksikan nilai
– nilai moral.
-
Estetika adalah filsafat yang merefleksikan
niali – nilai keindahan.
-
Epistemologi adalah filsafat yang di dalamnya
berkaitan dengan bagaimana mendapatkan ilmu.
3. Wilayah pengetahuan yang terdiri atas:
-
Logika adalah filsafat yang membahas tentang
prinsip – prinsip berpikir logis.
-
Metodologi adalah filsafat yang membahas
tentang metode – metode yang digunakan dalam dunia ilmiah.
Selanjutnya filsafat ilmu sebagaimana telah
dijelaskan di atas akan sangat dimungkinkan melahirkan filsafat ilmu khusus
seperti filsafat hukum, filsafat matematika, dll. Filsafat ilmu khusus ini
membicarakan problem hakikat, metode pencapaian atau metode pemerolehan, tujuan
dll.
Kemunculan filsafat ilmu khusus ini disebabkan
semakin pentingnya filsafat dalam rangka untuk mengembangkan dan menjawab
permasalahan – permasalahan yang tak bisa dipecahkan oleh ilmu yang
bersangkutan. [3]
C. Fungsi Filsafat Ilmu
Tugas pokok studi ilmu pengetahuan adalah mengembangkan
ilmu. Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofik untuk minimal memahami
berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan
untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut
memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing – masing, agar dapat menampilkan
teori substantif. Selanjutnya secara teknis diharapkan dengan dibentuk
metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis,
dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing – masing. [4]
Menurut Agraha Suhandi (1989), fungsi filsafat ilmu yaitu
sebagai berikut:
a. Mempertahankan, menunjang
dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
b. Menjadi sumber inspirasi
dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri.
c. Memberikan ajaran tentang
moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.[5]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang
merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode –
metodenya, konsep dan anggapan , serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang
– cabang pengetahuan intelektual.
Tempat kedudukan filsafat ilmu ditentukan oleh dua
lapangan penyelidikan filsafat ilmu, yaitu:
1. Sifat pengetahuan ilmiah. Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat
dengan epistemologi yang mempunyai fungsi menyelidiki syarat pengetahuan
manusia dan bentuk pengetahuan manusia.
2. Menyangkut cara – cara mengusahakan dan mencapai pengetahuan ilmiah. Dalam
bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat dengan logika dan metodologi. Ini
berarti cara – cara mengusahakan dan memperoleh pengetahuan ilmiah berkaitan
erat dengan susunan logis dan metodologis serta tata urutan berbagai langkah
dan unsur yang terdapat dalam kegiatan ilmiah pada umumnya.
Tugas pokok studi ilmu pengetahuan adalah mengembangkan
ilmu. Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofik untuk minimal memahami
berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan
untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut
memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing – masing, agar dapat menampilkan
teori substantif. Selanjutnya secara teknis diharapkan dengan dibentuk metodologi,
pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori
ilmiah dari disiplin ilmu masing – masing
DAFTAR PUSTAKA
Ulya. 2009. Filsafat Ilmu pengetahuan.Kudus.STAIN
KUDUS.
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu
Pengantar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Muhadjir, Noeng.
2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta. RAKESARASIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar