Blogger Widgets

Kamis, 12 Maret 2015

pengaruh kualitas sumberdaya manusia dan jaminan sosial terhadap kerja BMT



PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN JAMINAN SOSIAL  TERHADAP KINERJA BMT
STUDI KASUS PADA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA
CABANG JEKULO
Proposal ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah: Praktikum Penelitian
Dosen Pengampu: Dr. Anita Rahmawaty, M. Ag.

 
Disusun Oleh:
Nama : RATNA ARIANI                       
NIM   : 212176
Kelas  : D

 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
SYARI’AH / EKONOMI ISLAM
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
            Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama.
            Karena SDM merupakan unsur terpenting, perlu diadakannya suatu upaya agar tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas. Tingkat kulaitas sumber daya manusia dapat diukur dengan prestasi yang dicapai.
            Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.
            Jaminan  sosial  adalah  salah  satu  bentuk  perlindungan  sosial  untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial.
            Koperasi yang menerapkan pola simpan pinjam dengan akad yang sesuai dengan prinsip syariah biasa disebut baitul maal wa tamwil (BMT). Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).  Sebagaimana yang ada di kudus yaitu koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) BMT Bina ummat sejahtera merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Selain memanfaatkan dana dari masyarakat, kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan (kredit) atau pinjaman sesuai dengan kaidah – kaidah syariah, tentunya harus mempunyai fungsional yang baik, terutama dalam pengelolaan keuangan.
            Tidak semua lembaga keuangan mampu mengelola dananya dengan efektif dan efisien sehingga akan berdampak pada kinerja keuangan lembaga itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen dana yang efektif dan sumber daya manusia yang professional serta berkualitas.
            Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA” yang akan peneliti bahas dalam bagian berikutnya.

B.     Rumusan Masalah
            Setiap melakukan penelitian penting dikemukakan permasalahan dalam penulisan karena dalam hal yang demikian dapat diketahui pembatasan dari pelaksanaan penelitian dan juga pembahasan yang akan dilakukan, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dibawah ini penulis akan mengemukakan pokok masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut adalah :
1.      Bagaimana pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja BMT?
2.      Bagaimana pengaruh jaminan sosial sumber daya manusia terhadap kinerja BMT?
C.    Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:
1.      Untuk mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia tehadap kinerja BMT.
2.      Untuk mengetahui pengaruh jaminan sosial sumber daya manusia terhadap kinerja BMT.
D.    Manfaat Penelitian
Selain terdapat tujuan penelitian seperti yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian yaitu secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti adalah :
1.      Teoritis
a)      Dapat memberi sumbangsih ilmu pengetahuan kepada mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus
b)     Dapat melengkapi khazanah keilmuan para penuntut ilmu.
c)      Memberikan kontribusi pengetahuan yang bisa dijadikan literatur tambahan dalam bidang psikologi khususnya psikologi sumber daya manusia  dan jaminan sosial serta kinerja BMT
d)     Bagi masyarakat, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam teori kualitas sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah.
e)      Bagi perusahaan,  hasil penelitian ini bermanfaat bagi para perusahaan untuk memilih sumber daya manusia yang baik dan sesuai dengan ajaran islam. 
2.      Praktis
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kualitas sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah dengan kinerja perusahaan sehingga sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah dapat diterima keberadaan nya oleh perusahaan.
E.     SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan penelitian ini dibuat secara terperinci dan sistematis, agar memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam memahami makna dan penelaahan pokok permasalahan yang akan dibahas, maka penulis menyusun sistematika penulisan penelitian sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
E.     Sistematika Penulisan..
BAB II            : Landasan Teori
A.    Kualitas sumber daya manusia
1.      Pengertian sumber daya manusia
2.      Ciri – ciri sumber daya manusia yang berkualitas
3.      Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
B.     Jaminan sosial
1.      Pengertian jaminan sosial
2.      Syarat dan ketentuan jaminan social
3.      Macam – macam jaminan sosial
C.     Kinerja perusahaan
1.      Pengertian kinerja
2.      Indikator kinerja perusahaan
3.      Penilaian Kinerja
D.    Penelitian Terdahulu
E.     Kerangka Pemikiran Teoritis
F.      Hipotesis
BAB III          : Metode Penelitian
A.    Jenis dan Pendekatan Penelitian
1.      Jenis penelitian
2.      Pendekatan Penelitian
B.     Jenis dan Sumber Data
1.      Data Primer
2.      Data Skunder
C.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
2.      Sampel
D.    Variable dan pengukuran
1.         Variable bebas (independen)
2.         Variable intervening
3.         Variable terikat (dependen)
E.        Definisi Operasional Variabel
F.         Metode Pengumpulan Data
1.         Metode Angket atau Quesioner
2.         Observasi
G.       Metode Analisis Data
1.         Validasi Data dan Reliabilitas Data
1)         Validasi Data
2)         Reliabilitas Data
2.         Metode Analisis Data
1)         Uji signifikansi simultan (uji statistik F)
2)         Uji signifikan parameter individual (uji statistik t)















BAB II
LANDASAN TEORI
A.    KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
1.      Pengertian Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai khalifah dimuka bumi diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna. Manusia memiliki potensi menjadi semulia – mulianya makhluk, namun sebaliknya pula manusia memiliki potensi serendah – rendahnya makhluk bahkan lebih rendah dari binatang dan setan. Dengan akal dan hati manusia dapat mempelajari ayat kauniyah maupun ayat kauliyah untuk mengelola alam semesta ini agar selamat dunia akhirat. Potensi yang dimiliki manusia ini fungsinya adalah untuk menata segala apa yang menjadi pekerjaannya. [1]
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari system yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia:
1)      Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan)
2)      Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
3)      Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.[2]
2.      Pengertian Sumber Daya Manusia yang berkualitas
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam berfikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta sektor pembangunan.
Sifat-sifat manusia yang berkualitas ( unggul ) ialah :
1.   Dedikasi
Seseorang manusia yang unggul haruslah mempunyai rasa pengabdian terhadap tugas dan pekerjaannya. Dia harus memiliki visi jauh kedepan. Seorang yang berdedikasi adalah seorang yang disiplin karena terfokus kepada apa yang ingin diwujudkan.
2.      Jujur
Kejujuran memang penting tidak hanya jujur pada orang lain tapi jujur  pada diri sendiri. Terhadap orang lain seorang harus dapat bekerja sama, dan didalam kerjasama itu harus dilandasi rasa saling percaya. Orang juga harus jujur pada kemampuan dirinya sendiri, umpamanya saja jujur pada apa yang dapat diperbuat dan apa yang tidak dapat diperbuat.
3.      Inovatif  
Seorang manusia unggul bukan lah manusia rutin yang puas dengan apa yang telah dicapainya, melainkan manusia yng unggul adalah manusia yang kreatif, yang selalu aktif mencari hal-hal yang baru.
4.      Tekun
Manusia unggul ialah seorang yang dapat memfokuskan perhatiannya kepada sesuatu yang dikerjakannya. Ketekunan akan menghasilkan sesuatu, karena manusia unggul tidak akan berhenti sebelum dia membuahkan sesuatu.

5.      Ulet
Manusia unggul adalah manusia yang tidak mudah putus asa. Dia kan terus-menerus mencari dan mencari, dibantu sikap tekun, maka keuletan akan membawa dia kepada sesuatu dedikasi pekerjaan yang baik dan bermutu.[3]
3.      Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
sumber daya manusia merupakan salah satu penunjang suatu keberhasilan dari organisasi tersebut. Sehingga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakuakn berbagai upaya, meliputi:
1.      Adanya pelatihan keterampilan
2.      Pedidikan formal gratis
3.      Pemenuhan gizi yang baik
4.      Memberikan tunjangan yang cukup

B.     JAMINAN SOSIAL
1.   Pengertian jaminan sosial
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Utamanya adalah sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.[4]
Jaminan  sosial  adalah  salah  satu  bentuk  perlindungan  sosial  untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial.[5]
Menurut Kenneth Thomson, seorang tenaga ahli pada Secretariat Jendral International Security Association (ISSA), dalam kuliahnya pada regional training ISSA, seminar tanggal 16 dan 17 juni 1980 di Jakarta, mengemukakan jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota – anggotanya untuk risiko – risiko atau peristiwa – peristiwa tertentu dengan tujuan, sejauh mungkin, untuk menghindari terjadinya peristiwa – peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak. [6]
Menurut Imam soepomo SH jaminan sosial adalah pembayaran yang diterima oleh pihak buruh diluar kesalahannya tidak melakukan pekerjaan, jadi menjamin kepastian pendapatan dalam hal buruh kehilangan upahnya karena alasan diluar kehendaknya. [7]
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Jaminan sosial adalah upaya kebijaksanaan yang ditujukan kepada tenaga kerja, terutama yang berada di lingkungan perusahaan dalam hal penyelenggaraan, perlindungan dengan interaksi kerja yang saling menguntungkan kedua belah pihak (tenaga kerja dan perusahaan).
2.      Syarat dan ketentuan jaminan sosial
Adapun syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi tenaga kerja / sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1.      Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
2.      Pengusaha yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar, tidak wajib ikut dalam jaminan pemeliharaan yang diselenggarakan oleh PT JAMSOSTEK.
3.      Program jaminan sosial tenaga kerja meliputi:
a.       Jaminan kecelakaan kerja
b.      Jaminan kematian
c.       Jaminan hari tua
d.      Jaminan pemeliharaan kesehatan
4.      Jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua diperuntukkan bagi tenaga kerja.
5.      Jaminan pemeliharaan kesehatan diperuntukkan bagi tenaga kerja dan keluarga.
6.       Untuk peserta berkeluarga, program jaminan pemeliharaan kesehatan mencakup diri, suami/istri, anak maksimal 3 orang berusia maksimal 21 tahun, belum bekerja, belum menikah
3.      Manfaat jaminan sosial bagi sumber daya manusia
Bahwa secara umum manfaat program Jamsostek adalah dapat memberikan rasa aman dan ketenangan kerja bagi pekerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Secara khusus manfaat bagi pengusaha adalah adanya peralihan tanggung jawab dari pengusaha kepada PT Jamsostek atas kewajiban memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi tenaga kerja. Sedangkan manfaat bagi pekerja adalah adanya kepastian jaminan berupa santunan atas penghasilan yang hilang atau berkurang dalam hal tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja, cacat, sakit, hamil, bersalin atau meninggal dunia.[8]
C.    KINERJA BMT
1.      Pengertian kinerja perusahaan
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.[9]
Menurut Bambang Guritno dan Waridin kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Hakim mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah ditentukan. [10]
Pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. Kinerja perusahaan (Companies performance) merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan. Pengukuran aktivitas kinerja perusahaan dirancang untuk menaksir bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir yang dicapai.[11]
BMT BUS merupakan kependekan dari Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera. Berdiri pada 10 november 1996 atas prakarsa ICMI Orsat Rembang. Pada awalnya BMT BUS hanya dikelola oleh 3 orang, akan tetapi dari waktu ke waktu dengan kekuatan niat dan semangat berhasil menghantarkan BMT BUS menjadi lembaga yang saat ini mampu bersaing di kancah perekonomian nasional. Pada masa awal operasional BMT BUS, yang dilakukan pertama kali adalah segmentasi pasar.
2.      Indikator kinerja BMT BUS
Salah satu indicator untuk mengukur kinerja BMT adalah tingkat pendapatannya. Sedangkan menurut winardi pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari penggunaan faktor – faktor produksi. Pendapatan bank syari’ah dapat didefinisikan sebagai kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi halal, perdagangan dan pemberian jasa. Pendapatan operasional lainnya dapat didefinisikan sebagai pendapatan bank syariah yang tidak berasal dari kegiatan pokok bank. Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat diterima (cash basis). Unsure ini menampung pendapatan operasional lainnya yang merupakan milik bank syariah sepenuhnya dan tidak dibagihasilkan  seperti pendapatan atas fee dan pendapatan atas layanan.
Sedangkan pendapatan non operasional adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan operasional (kegiatan pokok ) bank. Pendapatan non operasional ini lebih menonjol tampak dalam kegiatan kantor cabang yaitu berupa pendapatan bagi hasil antarkantor. Selain itu, pendapatan non operasional juga berasal dari sampingan aktivitas pokok perbankan, seperti laba dari penjualan aktiva tetap, hasil sewa dari gedung atau bangunan yang tidak atau belum dimanfaatkan. [12]
3.      Penilaian kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program penilaian prestasi kerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.[13]
Tujuan dari adanya penilaian kinerja yaitu:
a.       Meningkatkan kemampuan karyawan dan perusahaan itu sendiri.
b.      Identifikasi faktor penghambat kinerja.
c.       Menetapkan kebijakan strategis.[14]
D.    Penelitian terdahulu
Beberapa penelitian yang membahas tentang kinerja BMT ini telah cukup banyak dilakukan, namun sepengetahuan penulis belum ada yang membahas lebih terinci masalah kinerja BMT. Adapun penelitian tersebut adalah:
Mahmudah (2010) yng berjudul “ pengaruh kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT di demak dan kudus. Yang hasil penelitiannya adalah bahwa adanya pengaruh signifikan positif manajemen sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT.
Jon kenedi (2013) dari jurnal yang berjudul “ analisis praktek manajemen SDM perbankan syariah milik pemerintah di Sumatra barat yang hasil penelitiannya adalah adanya pengaruh yang signifikan positif  sumber daya manusia yang ada diperbankan syariah milik pemerintah di Sumatra yaitu berkaitan dengan perencanaan SDM nya.
Nazaruddin malik (2009) dari jurnal yang berjudul “ peran strategi sumber daya manusia terhadap kinerja perusahaan perbankan di Indonesia” yang hasil penelitiannya adalah adanyapengaruh yang signifikan positif sumber daya manusia yang ada di perusahaan perbankan di Indonesia  yaitu berkaitan dengan strategi dan kualitas SDM nya.
E.     Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam penelitian ini mencoba secara spesifik menguji kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial berpengaruh terhadap kinerja BMT di BMT Bina Ummat sejahtera cabang jekulo.
Berdasarkan pada landasan teori revew riset sebelumnya. Penelitian mengategorikan factor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT Bina Ummat Sejahtera cabang Jekulo.
Kerangka berfikir variable kualitas sumber daya manusia yang diprediksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan BMT tak lepas dari keinginan memperoleh kepuasan bekerja disamping itu karyawan juga berkeinginan untuk mendapatkan penghargaan pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Cabang Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah maka dengan demikian dengan adanya jaminan sosial yang diberikan perusahaan maka semakin termotivasi pula karyawan dalam bekerja pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Cabang Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, inilah yang selanjutnya diteliti oleh peneliti.
Dasar pemikiran yang melandasi pengujian variable jaminan sosial dalam kaitanya dengan kinerja perusahaan. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Utamanya adalah sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.
Salah satu aspek terpenting yang menjamin terjaganya jaminan sosial adalah dengan memenuhi kebutuhannya pada tingkat yang lebih tinggi, pada akhirnya orang tersebut akan terus merasa terjamin keselamatannya  untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi seperti keberhasilan dan pengukuran, segala kebijakan dari BMT Bina Ummat Sejahtera akan menjadi aman, apabila kebutuhan tersebut terjamin.
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari variabel  independen dengan variabel dependen. Dalam hal ini variabel independen adalah  kualitas sumber daya manusia (X1), dan variable intervening adalah jaminan sosial (X2) dan variabel  dependent yaitu Kinerja perusahaan (Y).
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kinerja BMT (Y)
Kualitas sumber daya manusia (X1)
 




Jaminan sosial (X2)
                             



F.     Hipotesis
Pengetian hipotesis menurut Suharsini Arikunto adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi atau kesimpulan yang sifatnya sementara,[15] sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penellitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan. Sehubungan dengan uraian di atas maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

H1  : kualitas sumber daya manusia  berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BMT
H2 : kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BMT dengan jaminan sosial sebagai variabel intervening.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Jenis dan Pendekatan penelitian
1.    Jenis Penelitian
Menurut sumber data atau info yang diperoleh dalam kegiatan penelitian maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah mempelajari secara insentif mengenai kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT. Lokasi penelitian ini adalah di desa Jekulo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
2.    Pendekatan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan mengenai kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial  terhadap kinerja BMT.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu jenis data yang diukur secara langsung atau lebih tepatnya dapat dihitung, atau analisa yang dilakukan dengan cara atau menggunakan statistik. Metode ini digunakan untuk menganalisis data angket yang telah dijawab oleh responden. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antara variable yang diteliti.[16] Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.  Dan dalam penelitian yang akan diamati adalah Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan mengenai kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT.
3.   Jenis dan Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah  subjek dari mana data dapat diperoleh, sumber data yang kami ambil antara lain sebagai berikut :
1.    Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan.[17]Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari sejumlah karyawan  BMT Bina Ummat Sejahtera cabang Jekulo.
2.    Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi.
B.  Populasi dan Sampel
1.    Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut di atas yang dimaksud populasi adalah keseluruhan individu dalam wilayah penelitian yang menjadi subyek penelitian, dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan BMT BUS cabang Jekulo sejumlah 50 orang.
2.    Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Dengan denikian dapat dijelaskan bahwa sampel merupakan sebagian atau keseluruhan gejala yang diambil dari anggota populasi dan dianggap benar-benar mewakili karakteristik seluruh gejala dalam populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan faktor keterbatasan yang tidak memungkinkan seluruh populasi untuk diteliti. Cara ini ditempuh untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga yang tersedia. Dalam hal ini peneliti mengambil 50 orang responden yang dianggap cukup mewakili untuk diteliti.
Berkaitan dengan jumlah populasi yang relative banyak maka Sampel yang diambil adalah berdasarkan random sampling (probability sampling), dengan teknik simple random sampling.
Oleh karena populasi sudah diketahui jumlahnya, maka untuk menentukanjumlah sampel yang akan diteliti menggunakan rumus :


n = 98,03
 = 98
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 98 karyawan BMT Bina Ummat sejahtera.
D.    Variabel dan Pengukuran
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Berdasarkan landasan teori, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1.    Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas atau independen merupakan variable yang mempengaruhi atau  menjadi penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah kualitas sumber daya manusia.
2.    Variabel Intervening
Variabel intervening secara teoritis adalah variabel yang mempengaruhi hubungan dependen dan independen menjadi hubungan langsung dan tidak langsung yang dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel intervening adalah jaminan sosial.
3.    Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah kinerja perusahaan.
E.  Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatuvariabel di ukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknyapengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:


No
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Skala
1.
Kualitas sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam berfikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang.

1.      Keterampilan
2.      Keahlian
3.      Kemampuan bekerja dengan baik.
Likert
2.
Jaminan sosial
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu bentuk perlindungan yang diberikan kepada pekerja dan keluargannya terhadap berbagai risiko pasar tenaga kerja, misalnya resiko kehilangan pekerjaan, penurunan upah, kecelakaan kerja, sakit, cacat, lanjut usia dll.
1.    Risiko kehilangan pekerjaan
2.    Penurunan upah
3.    Kecelakaan kerja, sakit, cacat dan lanjut usia.

Likert
3.
Kinerja BMT
Menurut ridlwan (2004), BMT merupakan sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis tetapi juga sosial, dan juga lembaga yang tidak melakukan pemusatan kekayaan pada sebagian kecil orang tetapi lembaga yang kekayaaannya terdistribusi oleh bina ummat sejahtera secara merata dan adil.
1.    Lembaga pembiayaan
2.    Lembaga keuangan mikro yang berpihak pada masyarakat
3.    Pelayanan BMT
Likert

F.   Metode Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Metode Angket/Quesioner
Metode angket atau questioner adalah merupakan daftra pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data baik yang dilakukan melalui telepon, surat atau tatap muka. Penyebaran angket diberikan kepada seluruh karyawan BMT BUS cabang Jekulo, serta  menggunakan 3 skala likers yaitu  setuju= 3, netral= 2, tidak setuju=1.
2.    Observasi
Metode ini biasannya diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomena yang diselidiki. Observasi yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung dengan dan prosedur yang sistematis.[18]
Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung mengenai kinerja perusahaan BMT BUS cabang Jekulo.
G. Metode Analisis Data
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu suatu jenis penelitian yang temuan-temuannya diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan.Dalam usaha untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk kepentingan anlisis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan diolah dengan bantuan computer.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran. Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas yaitu sebagai berikut:.
1.    Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1)   Uji Validasi
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.[19] Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing–masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic sebagai berikut:
1)   Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.
2)   Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
3)   Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak danH1 diterima.
2)   Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.    Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang aka disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya
b.    One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan pertanyaan.
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60.[20]
2.    Metode Analisis Data
1)   Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1)   Derajat kepercayaan = 5 %
2)   Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 )
α = 0,05
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
3)   Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak apabila f hitung > f tabel
HA ditolak apabila f hitung < f tabel
4)   Menentukan f dengan rumus
f =                 R2 / k            
( 1 - R2 ) / ( n – k – 1 )

Dimana :
R2 = koefisien determinan berganda
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Kesimpulan :
Ø Apabila f hitung < f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara simultan.
Ø Apabila f hitung > f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya adapengaruh secara simultan.
2)   Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen.

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a.    Menentukan formasi H0 dan H1
H0 : bi = 0 ,berarti variabel independen bukan merupakan variable penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
HA : bi ≠ 0 ,berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
b.    Level of significant
Sampel 98 orang, maka t tabel = t ( α = 0,05 )
c.    Menentukan kriteria pengujian
H0 gagal ditolak apabila t hitung < t tabel
H1 ditolak apabila t hitung > t tabel
d.   Tes Statistik
t = rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua standar error perbedaan rata-rata kedua sampel.
Kesimpulan :
Ø Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh positif.
Ø Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh.

























DAFTAR PUSTAKA
Arikunto , Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. 2002
Cantika Yuli , Sri Budi. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama. Malang : UMM PRESS. 2005
Gozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2005
Guritno, Bambang dan Waridin, Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.  JRBI.  vol.1 no.1
Handoko, Hani . Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFEE. 1987
Husein Umar.  Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011
Kertonegoro, Sentanoe. Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia Cetakan I.  Jakarta : Mutiara.
Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia. 1991
Mathis , Robert L. Manajemen Sumber Daya Manusia Buku I. Jakarta : Salemba Empat. 2002
Rivai an Basri , Veithzal. Performance Appraisal : System yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2005
Sastrohadiwiryo. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. 2001
Siagian, P Sondang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. 2007
Soepomo, Imam. Pengatur Hukum Perburuhan. Jakarta : Djambatan 1981
Sulistiyani Rosidah, Ambar T. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003
T.J. Purwanto. Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia). Penelitian Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institute Pertanian Bogor, Bogor
Tika P. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2006
Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti. Management Tenaga Kerja. Jakarta : Bima Aksara. 1987







[1] Sondang  P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hlm. 28.
[2] Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:  BPFEE, 1987, hlm.  35
[3] Robert L Mathis, Manajemen Sumber Daya Manusia Buku II, Jakarta : Salemba Empat,  2002, hlm.  78
[4] Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, Management Tenaga Kerja, Jakarta : Bima Aksara, 1987, hlm. 92
[5] http://ipina10.blogspot.com/2013/11/makalah-sistem-jaminan-sosial-nasional.html

[6] Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia, Cetakan I, Jakarta : Mutiara, hlm.  29
[7] Imam Soepomo, Pengatur Hukum Perburuhan, Jakarta : Djambatan, 1981, hlm.  136
[8]Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta : Bumi Aksara,  2001, hlm. 10
[9] Tika P, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta:  PT Bumi Aksara, 2006, hlm  34
[10] Bambang Guritno dan Waridin, Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja, JRBI, vol.1 no.1, hlm. 63 - 74
[11] Veithzal Rivai an Basri, Performance Appraisal : System yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan,  Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.  16
[12] T.J. Purwanto, Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia). Penelitian Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institute Pertanian Bogor, Bogor
[13] Ambar T Sulistiyani Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu,  2003, hlm. 223
[14] Sri Budi Cantika Yuli, Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama, Malang : UMM PRESS, 2005, hlm 90-91
[15]Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, Jakarta:  Rineka Cipta,  2002, Hlm. 67.
[16] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hlm. 68
[17]Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, hlm. 42.
[18] Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT Gramedia, 1991, hlm. 212
[19]Imam Gozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, hlm. 203.
[20]Ibid, hlm 205

Tidak ada komentar:

Posting Komentar